Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mengenal Macam-macam Permainan Tradisional dan Asal Daerahnya

Membantu siswa-siswi untuk mengenal macam-macam permainan tradisional dan atau berdasarkan daerah asalnya , tentu dapat memberikan mereka banyak manfaat. Selain dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, wawasan mereka tentang permainan tradisional juga tetap terjaga utuh atau mungkin bertambah.



Namun sebelum mengetahui semua jenis permainan tradisional yang ada di seluruh daerah Indonesia, mungkin anda tertarik mengetahui apa yang dimaksud dengan permainan tradisional ?

Pengertian Permainan Tradisional Indonesia 

Permaian Tradisonal Indonesia adalah Permainan jaman dahulu yang sesuai dengan budaya Indonesia umumnya yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kegitatan sosial, yang dimainkan orang Indonesia khususnya anak-anak  laki-laki dan perempuan Indonesia.

Berikut beragam jenis pilihan permainan tradisional anak berdasarkan daerah asalnya yang bisa anda ketahui :

(12 Macam) Permainan tradisional Asal daerah Jawa :

1. Gobag Sodor
Gobak sodor atau ada yang menyebutnya Galasin atau permainan Hadang merupakan permainan tradisional masyarakat Indonesia yang masih sering dimainkan oleh anak-anak.


Permainan gobak sodor dimainkan di atas lapangan berbentuk segi empat dengan ukuran lapangan 9 x 4 meter yang dibagi menjadi 6 bagian. Bagian- bagian tersebut dibatasi dengan garis pembatas.

Permainan gobak sodor dimainkan oleh dua tim, yaitu tim yang satu bergerak secara vertikal dan tim lainnya bergaerak secara horizontal. Biasanya terdapat satu orang yang berjaga pada tiap garis batas vertikal. Tugas anggota tim yang menjaga garis batas vertikal tersebut adalah menghalangi jalannya anggota tim yang berjalan secara horizontal. Oleh karena itu permainan ini sangat mengasikkan dan dibutuhkan fisik yang kuat serta analisis yang baik.

2. Petak Umpet/ Delikan

Petak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang yang umumnya berada di luar ruang.

3. Ingkling

Permainan ingkling merupakan salah satu permainan unik dan tradisional rakyat Indonesia yang tergambar indonesia yang megandalkan ketahanan kaki saja. Kuat nggak melompat - lompat dengan satu kaki. Yang main tak cuma anak perempuan, anak laki- laki juga bisa. Semakin ramai malah semakin seru!

4. Neker/ Kelereng

Permainan ini biasanya dimainkan di tanah. Dalam bermain, biasanya sejumlah kelereng akan diletakkan di dalam sebuah lingkaran yang sudah dibuat sebelumnya. Tiap pemain akan berusaha mengeluarkan kelereng itu dari dalam lingkaran tersebut. Siapa yang berhasil mengeluarkan kelereng dari lingkaran, maka dia yang berhak untuk memilikinya.

5. Benthik

Benthik adalah salah satu permainan tradisional asal daerah Jawa yang memanfaatkan tanah lapang dengan menggunakan alat tongkat kayu dengan ukuran yang berbeda.

6. Dakon

Dakon adalah salah satu jenis permainan yang dapat dimainkan oleh anak-anak laki-laki maupun perempuan.  Permainan ini membutuhkan biji dakon. Biji dakon ini bisa menggunakan biji sawo kecil atau sawo manila, atau pun kelereng kecil.

7. Eggrang

Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Egrang di Indonesia biasa dimainkan ataupun dilombakan saat peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus. Egrang dengan versi lain juga dimainkan pada saat upacara sunatan.

8. Bekhel

Bekel adalah salah satu jenis permainan tradisional dari jawa tengah, yang biasa dimainkan oleh anak-anak perempuan di kala senggang atau saat pulang dari sekolah. Namanya diambil dari nama peralatan yang digunakan yaitu biji “Bekel”. Biji Bekel adalah sebentuk benda segi empat berukuran kecil, sekitar 1 centimeter panjangnya, terbuat dari bahan kuningan atau dari bahan timbal berwarna putih. Untuk dapat bermain, dibutuhkan biji bekel minimal 4 buah.

9. Cublak-cublak suweng

Permainan tradisional 3 hingga 5 anak dengan menggunakan Satu buah biji-bijian/ kerikil yang bisa digenggam. Permainan ini dapat membantu anak belajar menyanyi, mencocokkan ritme lagu dengan gerakan tangan, mengenal bahasa Jawa, melatih motorik halus, belajar mengikuti aturan, latihan kerja sama dan belajar menyimpan rahasia.

10. Ngadu Muncang


Dalam bermain Ngadu Muncang, pertama-tama seorang anak biasanya menyiapkan muncang (Indonesia: Kemiri) andalannya yang telah direndam selama seperempat/setengah jam di dalam air cuka. Perendaman di dalam air cuka tersebut berguna untuk menambah kekuatan kulit muncang. Setelah muncang andalan siap untuk ditandingkan dengan muncang teman sepermainan, salah seorang wasit muncang memberi aba-aba supaya kedua muncang tersebut siap untuk ditandingkan. Kedua muncang tersebut biasanya diletakan secara vertikal-bertumpuk di atas sebilah bambu yang telah dipotong mendatar. Kedua bambu mendatar tersebut diletakan di sisi bawah dan atas kedua tumpukan muncang tersebut yang di sisi paling bawahnya diberi alas sandal jepit. Setelah semua perlengkapan selesai dipersiapkan, maka seorang wasit muncang memberi aba-aba dari satu sampai tiga. Pada hitungan ketiga tersebut, wasit kemudian memukul tumpukan muncang dengan kayu yang agak besar. Di akhir permainan, anak-anak bisa melihat muncang mana yang masih bertahan dan muncang mana yang telah remuk. Di sini, anak-anak bisa mengetahui pihak mana yang lebih unggul.

11. Congklak


Congklak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji congklak dan jika tidak ada, kadangkala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.

12.  Bebentengan

Benteng-bentengan, adalah permainan yang dimainkan oleh dua grup, masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang. Masing-masing grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai 'benteng'.

(4 Macam) Permainan tradisional asal daerah Sumatera 

1. Iye- Iye

Permainan lompat gelang karet yang terkenal di sumatra ini menggunakan peralatan utama gelang karet, biasanya permainan ini dimainkan oleh anak perempuan tapi tidak jarang anak laki-laki juga ikut memainkan dengan ingin membuktikan adu ketangkasan diantaranya.

2. Taratintin

Permainan taratintini adalah permainan yang melibatkan banyak orang. Seorang "terhukum diposisikan untuk menghitung dari 10 hingga 100 dengan kelipatan 10 sambil menutup mata lalu peserta lainnya bersembunyi.

3. Piccek Baju

Permainan lompat pada masing masing kotak yang digambarkan di tanah sebuah halaman luas. Aturan main dalam permainan ini adalah loncat diatas kotak-kotak tersebut. Semua pemain melalui rintangan yang sama, mulai dari menginjak kotak dengan satu kaki sampai kotak ke-7, kemudian kembali lagi ke kotak pertama dengan tantangan yang berbeda seperti menutup mata sampai ke kotak terakhir.

4. Terompa galuak

Bakiak panjang atau yang sering disebut terompa galuak di Sumatera Barat adalah terompah deret dari papan bertali karet yang panjang. Sepasang bakiak minimal memiliki tiga pasang sandal atau dimainkan tiga anak. Bakiak sebenarnya permainan tradisional anak-anak di Sumatera Barat. Anak-anak dari Sumatera Barat yang dilahirkan hingga pertengahan tahun 1970-an, sering dan biasa memainkan bakiak atau terompah panjang ini. Bahkan, bakiak panjang ini menjadi salah satu mata acara permainan yang dilombakan dalam 17 Agustusan di tingkat kelurahan dan kecamatan.

(2 Macam) Permainan tradisional asal daerah Kalimantan 

1. Bagasing

Gasing adalah benda yang dibuat sedemikian rupa dari bahan kayu atau bambu dengan cara memainkannya yang harus diputar menggunakan seutas tali. Bentuk gasing sendiri cukup banyak dan setiap daerah juga memiliki beberapa bentuk Gasing, jika di Jawa memiliki gasing dengan delapan bentuk, sedangkan di Toraja, Sulawesi Selatan mengenal gasing dalam 32 bentuk. Sementara di Kalimantan khususnya Kalteng dalam permainan gasing tradisional atau Bagasing mengenal Gasing dalam dua varian bentuk yakni Gasing Pantau dan Gasing Balanga.

2. Isutan Jarat

Isutan Jarat adalah nama permainan tradisional yang berkembang di daerah Kalimantan Selatan. permainan ini tiap pemain berusaha mencari jarat pemain lainnya yang disembunyikan di dalam pasir dengan cara menusukkan bilah lidi/kayu/bambu.

(2 Macam) Permainan klasik asal pulau Bali

1. Meong-meongan

Meong-meongan adalah permainan tradisional Bali yang dimainkan oleh anak-anak dengan diiringi lagu meong-meong.

Permainan ini biasanya diikuti oleh delapan orang anak atau lebih, di mana seorang anak akan memerankan bikul dan seorang anak lagi akan berperan sebagai meng. Anak-anak lainnya akan membuat lingkaran untuk melindungi bikul. Bikul akan berada dalam lingkaran sementara meng akan berada di luar lingkaran selama anak-anak yang menjadi benteng pelindung bernyanyi.

2. Metajog

Metajog merupakan permaianan tradisional masyarakat Bali dari dulu hingga sekarang. Permainan sederhana  ini hanya membutuhkan dua bilah bambo yang sama panjang sebagai kaki atau tajog dan dua bilah bamboo kecil yang nantinya akan diikat pada tajog sebagai alas untuk pijakan pemain. Tinggi dari tajog ini bisa disesuaikan menurut keinginan.

(3 Macam) Permainan Tradisional asal daerah Papua


1. Kayu Malele

Permainan Kayu Malele merupakan salah satu permainan tradisional yang berasal dari Kabupaten Biak Numfor.

Permainan ini selain menyenangkan juga melatih anak dalam beritung milai dari 1 sampai 1000 atau 5000. Permainan Kayu malele dapat di kategorikan sebagai permainan yang cukup berbahaya. Pemainan ini berbahaya bagi anak-anak yang belum mengetahui cara bermainnya. Permainan ini dapat di mainakan di halaman rumah atau juga di lapangan.

2. Patah Kaleng

Patah Kaleng merupakan permainan tradisional warga Papua. Olah raga ini mirip seperti permainan sepak bola namun berbeda pada peraturan dan sangat fleksibel. Dapat dimainkan dimana saja, dengan ruang yang sesempit mungkin dan seluas mungkin dengan komposisi yang tidak pasti, tergantung dari pelaksana lomba (bila dilakukan dalam bentuk perlombaan) ataupun oleh kedua belah pihak yang akan bertanding.

3. Tok Asya

Permainan Nsya Asya/Tok Asya merupakan permainan tradisional yang sangat terkenal oleh anak-anak Papua dan permainan ini bersifat rekreasi. Permainan ini hanya boleh dilakukan oleh anak-anak kaum pria saja. Permainan ini tidak boleh dimainkan oleh anak-anak kaum perempuan karena berbahaya.

Peserta yang melakukan permainan ini berjumlah minimal 2 (dua) orang dan maksimal jumlah peserta yang melakukan permainan ini berjumlah 20 (dua puluh) orang, jika permainan ini dimainkan oleh banyak orang maka permainan ini menjadi sangat ramai dan menjadi sebuah hiburan yang sangat menarik.

(5 Macam) permainan tradisional daerah Sulawesi


1. Maggalaceng

Permainan maggalenceng dapat dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa laki-laki maupun perempuan. Namun, saat ini, secara umum maggalenceng dimainkan oleh kaum perempuan, terutama anak-anak yang berusia 6--12 tahun. Kaum laki-laki sangat jarang memainkannya. Jumlah pemain tergantung dari jumlah papan maggalenceng yang tersedia. Untuk satu papan permainan hanya dapat dimainkan oleh dua orang.

2. Mallogo

Mallogo adalah permainan tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Permainan tradisional mallogo atau allogo mirip dengan permainan golf. Perbedaannya hanya pada obyek yang dipukul.

3. Ceklen

Permainan Ceklen menggunakan bola berwarna-warni yang terbuat dari karet dan biji berbentuk khusus yang menggunakan bia kecil. Setelah menentukan giliran siapa yang mulai lebih dulu, permainan dimulai dengan melemparkan bola keatas dan menghamparkan bia. Setelah bola memantul sekali, bola harus diambil kembali.

4. Lompat Tali

Permainan lompat tali adalah permainan yang menyerupai tali yang disusun dari karet gelang. Inti dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan keudara. Kepalan tangan tersebut hamper mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata “merdeka”.

5. Lari Tampurung

Berjalan di atas tempurung tergolong sebagai salah sejenis permainan tradisional. Permainan ini popular di kalangan kanak-kanak, terutama di Sulawesi. Permainannya pun cukup mudah, kaki tinggal diletakkan ke atas masing-masing tempurung, kemudian kaki satu diangkat, sementara kaki lainnya tetap bertumpu pada batok lain di tanah seperti layaknya berjalan.