Cerita Kisah Nabi Zakaria AS dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Selamat datang kembali di runag belajar kami, seperti biasanya hari ini kami kembali dengan cerita inspiratif para Nabi yang sangat menginspirasi kehidupan seluruh umat Muslim. Tanpa buang – buang waktu lagi, mari langsung saja kita lihat cerita singkat Nabi Zakaria dibawah ini;
Cerita Kisah Nabi Zakaria AS dalam Bahasa Inggris dan Artinya
Allah SWT praised Zakaria (AS) for the way he pray to Allah; in very gentle way. Zakaria (AS) known as prophet which prayed in very gentle way for his ability to have children. This is mentioned in Surah Maryam 2-3: “[This is] a mention of the mercy of your Lord to His servant Zechariah. When he called to his Lord a private supplication”. Allah sent Zakaria to the worst tribe Bani Israil to bring them back to the right path. He was born in 91BC (Allah memuji Zakaria (AS) dari caranay berdoa dengan lemah – lembut kepada Allah. Zakaria (AS) dikenal sebagai Nabi yang berdia dengan penuh kelembutan meminta agar diberi keturunan. Hal ini disebutkan dalam surah Maryam; 2-3 “Yang dibacakan ini adalah penjelasan tentang rahmat Tuhanmu kepada hamba-Nya, Zakaria, (yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut”. Allah mengirim Zakaria kepada kaum paling buruk yaitu Bani Israil untuk membwa mereka kebali ke jalan Allah. Zakaria lahir tahun 91 sebelum masehi).
After became a prophet, Zakaria sent to teach Bani Israil, he taught people and asked them to go back to Allah’s path. Bani Israil showed their respect to him because he was a wise and devote person (Setelah menjadi seorang Nabi Zakaria di kirim untuk mengajarkan Bani Israil, dia mengajarkan orang – orang dan kembali ke jalan Allah. Bani Israil menunjukkan rasa hormat mereka kepadda Zakaria karena dia seorang yang bijak dan taat).
One day Imran’s wife bring their daughter Maryam to Zakaria. She asked him to take care her daughter and Zakaria and his wife welcoming them with open heart. They took Maryam as theirown daughter since Zakaria’s wife was barren, she couldn’t give him children. Zakaria made Maryam her private room to pray in Baitul Maqdis, now know as Masjidil Aqsa. The room called Mihrab, Maryam pray in Mihrab and Zakaria was the first person who made Mihrab (Suatu hari istri Imran membawa anak perempuan mereka Maryam kepada Zakaria. Dia memintanya untuk menjaga Maryam, Zakaria dan Istrinya menerimanya dengan sennag hati. Mereka mengambil Maryam sebagai anak mereka sendiri karena istrinya seorang yang mandul, dia tidak dapat memberikan Zakaria keturunan. Zakaria membuatkan Maryam kamar pribadi di Baitul Maqdis yang saat ini dikenal dengan nama Masjidil Aqsa. Ruang pribadi tersebut disebut Mihrab, Maryam beribadah di dalam mihrab dan Zakaria merupakan orang pertama yang membangun mihrab).
Zakaria was so happy to have Maryam in his side, but he worried about her since he grew older. He afraid no body can take his place to taught Allah’s messages to people. Nevertheless, he didn’t give up, he asked Allah for children to be his successor (Zakaria sangat bahagia menjaga Maryam, tapi dia khawatir karena dia semakin tua dan dia takut tidak ada yang dapat menggantikan posisinya untuk mengajarkan ajaran Allah kepada orang – orang. Namun, dia tidak menyerah, dia meminta kepada Allah agar diberikan keturuan yang dapat menjadi penerusnya) .
He said, "My Lord, indeed my bones have weakened, and my head has filled with white, and never have I been in my supplication to You, my Lord, unhappy. And indeed, I fear the successors after me, and my wife has been barren, so give me from Yourself an heir. Who will inherit me and inherit from the family of Jacob. And make him, my Lord, pleasing [to You]."(Maryam 4-6) (dia berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku," kata Nabi Zakaria memulai doanya kepada Allah. Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai”.)
Day and night Zakaria and his wife pray to Allah asking the Lord to gave them children. Bani Israli who saw this mocking them, they didn’t believe Allah will listen to their dua, until one day the angel came to Zakaria brought him the news, [He was told], "O Zechariah, indeed We give you good tidings of a boy whose name will be John. We have not assigned to any before [this] name." (Maryam; 7) (siang dan malam Zakaria dan istrinya berdoa kepada Allah meminta Allah untuk memberikannya anak. Bani ISrail yang mengetahui hal ini mengejek mereka, merkea tidak percaya bahwa Allah akan mendengarkan doa mereka, sampai suatu hari malaikat datang menemui Zakaria membawanya berita, “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya")
Zakaria shocked as soon as he listened the news, and He said, "My Lord, how will I have a boy when my wife has been barren and I have reached extreme old age?". And Allah answer his question “ Thus [it will be]; your Lord says, 'It is easy for Me, for I created you before, while you were nothing.' (Zakaria sangat terkejut ketika dia mendengar berita tersebut, dan dia mengatakan Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?"Dan Allah mnjawab “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali”)
Zakaria be so greatful and he claimed Yahya as the only son he has and soon Allah made Yahya as prophet to his successor. Zakaria and Yahya became a team to spread knowledge and put their effort to bring people back on the right path (Zakaria sangat bersyukur dan mengakui bahwa Yahya adalah satu – satunya anak laki – lakinya, Allah kemudian menjadikan Yahya sebagai seorang Nabi sebagai penerusnya. Zakaria dan Yahya bersama menyebarkan ilmu dan mengerahkan seluruh tenaga mereka untuk membawa orang – orang kembali ke jalan yang benar).
There are a lot of lessons we can take from Zakaria (AS) story. One of them is, Allah always hear your pray no matter what happened, be gentle and put your head low when you asking to your Lord. Ask Allah over and over again because Allah never get sick of the same dua we prayed. Zakaria also teach us to always have positive prejudice toward Allah (terdapat begitu banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita nabi Zakaria (AS). Salah satunya adalah, Allah akan selalu mendengar apapun yang terjadi, berlemah lembut dan tundukkan kepalamu ketika meminta kepada Tuhanmu. Mintalah kepada Allah berulang – ulang karena Allah tidak akan pernah merasa bosan dengan doa yang sama. Zakarria juga mengajarkan kita untu selalu berprasangka baik kepada Allah) .
Nabi Zakaria (AS) merupakan guru Maryam yang pertama kali membangun Mihrab untuk muridnya, mengajarkan Maryam untuk sabar dan taat beragama, taat kepada ajaran Allah SWT. Zakaria mengajarkan umat manusia untuk berdoa dengan cara lemah – lembut, meminta kepada Allah dengan cara penuh cinta karna Allah pasti akan mendengarkan hambanya tidak peduli seberapa baik atau buruknya hamba tersebut.
Posting Komentar untuk "Cerita Kisah Nabi Zakaria AS dalam Bahasa Inggris dan Artinya"